Cara Merawat Aquarium dan Aquascape

A. Perawatan Aquarium Berkala

Aquarium atau Aquascape yang sudah ditata rapi memerlukan perawatan berkala agar penampilannya tetap prima dan menarik. Dua bulan pertama merupakan masa saat aquascape memerlukan perawatan lebih intensif karena ekosistem aquscape masih belum stabil. Berikut jadwal yang harus dilakukan untuk dua bulan pertama.

Perawatan Aquascape Minggu ke-1

Pada minggu pertama, ikan belum boleh dimasukkan ke dalam akuarium. Selain kondisi air belum stabil, kehadiran ikan pada awal pemeliharaan juga dapat mengganggu perakaran tanaman yang kondisinya belum kuat. Bahkan, kotoran ikan juga dapat membuat akuarium cepat berlumut.
membersihkan aquarium dan aquascape
Kebersihan Air
Penggantian air idealnya 50% setiap hari selama seminggu agar kadar NH4 tidak naik dan akuarium tidak berlumut.
Suhu Air
Idealnya, suhu air dijaga pada kisaran 24° C dengan suhu maksimum 26° C.
Lampu
Nyalakan lampu selama 5 jam setiap hari. Timer bisa diatur sesuai dengan waktu luang Anda ‘menikmati’ akuarium tersebut.

Perawatan Aquascape Minggu ke-2

Pada minggu kedua, ikan-ikan kecil pemakan lumut boleh dimasukkan, tetapi jangan diberi makan selama satu minggu.Tujuannya, agar ikan memakan lumut yang tersisa di daun saat merasa lapar sehingga akuarium tetap bersih.
Kebersihan Air
Air akuarium diganti setengahnya, dua kali seminggu.
Suhu
Pastikan chiller atau kipas angin berfungsi dengan baik agar suhu tetap berkisar pada 25—27° C.
Lampu
Durasi menyalakan lampu bisa dinaikkan hingga 6 jam per harinya.

Perawatan Aquascape Minggu ke-3

cara merawat aquarium dan aquascape
Pemberian pakan.
Pastikan pakan habis dalam waktu lima menit
agar kualitas air akuarium tidak cepat rusak
Ikan boleh ditambah sesuai kapasitas akuarium dan bisa mulai diberi pakan. Pakan harus habis dalam tempo lima menit. Kelebihan pakan harus dibuang dengan cara disedot menggunakan slang agar akuarium tidak berlumut.

Kebersihan Air
Air akuarium diganti setengahnya seminggu sekali.

Suhu Air
Suhu air tetap dijaga 26o C.
Lampu
Durasi menyalakan lampu bisa dinaikkan hingga 7 jam per hari.

Perawatan Aquascape Minggu ke-4 hingga Minggu ke-6

Jika ada tanaman air yang membusuk atau tidak sehat, segera ganti dengan tanaman air yang baru. Sementara itu, penggantian air dilakukan setiap dua minggu sekali.
membersihkan aquarium dan aquascape

Perawatan Aquascape Minggu ke-7 hingga Minggu ke-8

Karbon aktif dan media filter seperti arang, mulai dikeluarkan dari filter. Ikan pun boleh ditambah sesuai dengan kapasitas akuarium. Pohon-pohon yang tumbuh terlalu panjang bisa dipangkas.

Kebersihan Air
Ganti 30% air setiap dua minggu sekali.
Lampu
Durasi lampu bisa ditambahkan menjadi 12 jam per hari agar tanaman tumbuh maksimal.

Perawatan Aquascape Lebih dari 8 minggu

Perawatan berkala dilakukan setiap dua minggu sekali dengan mengganti 50% air akuarium, mencuci filter, membersihkan kaca, dan memangkas pohon yang layu atau terlalu tinggi.

B. Pemberantasan Lumut dan Keong

Lumut pada Tanaman Air

Lumut bisa menjadi pengganggu bagi hobiis yang ingin menikmati keindahan aquascape. Salah satu sumber penyebaran lumut berasal dari tanaman yang baru dimasukkan ke dalam aquascape. Karena itu, sebelum dimasukkan ke dalam akuarium, tanaman baru tersebut perlu dipastikan bebas lumut. Jika terdapat lumut pada tanaman tersebut, lakukan langkah berikut ini.
  1. Campur 100 cc larutan pemutih baju dengan 2.000 cc air bersih.
  2. Celup pohon yang berlumut ke dalam larutan tersebut selama 30 detik.
  3. Bilas pohon tersebut dengan air bersih sampai bau larutan hilang.
  4. Tanam pohon tersebut di akuarium.
Jangan kaget jika keesokan harinya Anda akan menemukan selaput putih di tepi daun pohon tersebut. Selaput putih tersebut menandakan lumut sudah mati.

Lumut pada Akuarium

Selain pada tanaman, akuarium juga bisa terserang lumut. Untuk mengatasinya, sebaiknya ganti air akuarium 2 kali seminggu dan gunakan lampu UV pembunuh lumut (algae killer lamp). Air yang berlumut akan dipompa melalui lampu dan dikembalikan lagi ke dalam akuarium.

Tabel 1. Jumlah watt yang diperlukan sesuai dengan volume air akuarium
Kekuatan Lampu (watt) Volume Air (liter)
13 100
18 400
36 1.500

Mengatasi Berbagai Jenis Lumut di Akuarium

mengatasi lumut di akuarium
Mencuci media filter.
Dilakukan untuk mengatasi lumut
dan menambah kekuatan arus air di dalam akuarium
Lumut rambut (hair algae) diatasi menggunakan ikan ‘Sae’. Selain itu, gunting bagian daun yang terserang lumut ini dan ganti 50% air akuarium setiap seminggu sekali.
Lumut jenggot (beard algae) dapat diatasi dengan memanfaatkan larutan pemutih, mencuci media filter, dan mengurangi kadar fosfat di dalam air.
Lumut biru (blue algae) memiliki bentuk seperti lendir berwarna biru kusam. Untuk mengatasinya, atasi dengan mencuci media filter dan menambah kekuatan arus di dalam akuarium sehingga air bergerak lebih cepat.

Memberantas Keong

Selain keong hias, ada pula keong yang bersifat merugikan. Keong berbentuk kerucut tersebut harus dibasmi dari akuarium karena suka memakan dedaunan. Keong tersebut dapat dibasmi dengan obat pengusir keong yang dapat dibeli di toko akuarium. Dosisnya disesuaikan dengan anjuran pakai yang tertera pada label kemasan.
Selain membelinya, aquascaper juga bisa membuat obat keong tersebut. Caranya, larutkan 2 sendok terusi (copper sulfat-dapat dibeli di toko kimia) ke dalam 600 ml air bersih. Tuangkan larutan tersebut ke dalam akuarium dengan perbandingan 10 ml air terusi untuk 100 liter air akuarium. Jika ada hama keong yang keluar atau mengapung, segera buang. Jika ada udang atau ikan yang mengapung, segera pindahkan ke akuarium lain. Diamkan selama dua jam, lalu ganti 90% air akuarium tersebut dengan air yang telah diendapkan minimum satu hari. Larutkan juga ‘water conditioner’ seperti Aquasafe dengan dosis sesuai aturan pemakaian. Fungsi 'water conditioner' adalah untuk membuang racun terusi yang masih tersisa. Setelah itu, nyalakan kembali seluruh peralatan aquascape, serta masukkan kembali udang dan ikan ke dalam akuarium.

D. Pemeliharaan Ikan

Pemberian Pakan

pemeliharaan ikan aquarium dan aquascape
Pakan ikan. Gunakan pakan yang mengapung
di dalam air akuarium
Ikan di dalam aquascape bisa diberi makan dua kali sehari. Atur pemberian makan sehingga pakan bisa dihabiskan ikan dalam waktu 5 menit. Pilih pakan yang melayang di tengah air. Hindari pakan yang mengapung dan pakan tenggelam. Pakan yang mengapung di permukaan air akan mudah masuk ke dalam filter, sedangkan pakan yang tenggelam akan menyelip di antara pepohonan sehingga sulit diraih ikan.

Mengobati Ikan

Mengobati ikan yang sakit di aquascape tidak diperkenankan menggunakan Metyline Blue dan garam karena akan membuat tanaman air lumer dan mati. Untuk mengatasinya, gunakan Ciprofloxacyn (broad spectrum antibiotic). Antibiotik ini dijual bebas di apotek. Satu tablet (250 mg) Ciprofloxacyn bisa digunakan untuk 100 liter air akuarium. Tablet tersebut dilarutkan dalam ½ gelas air panas. Aquascaper bisa juga membeli obat ikan lainnya. Namun, pastikan pada label kemasannya tertera aman untuk tanaman (safe for aquatic plant).

E. Kontraktor Akuarium

Jika hanya ingin menikmati aquascape dan tidak mau direpotkan dengan urusan perawatannya, Anda dapat menghubungi “maintenance contractor”, yakni seorang kontraktor yang menyewakan jasa untuk merawat aquascape. Kontraktor ini bisa Anda temui di toko akuarium yang relatif besar, baik di Jabodetabek, maupun kota besar lainnya.

perawatan aquarium dan aquascape


Aneka Desain Aquascape Terbaik

aneka desain aquascape terbaik
Desain Aquascape saat ini banyak model atau desain aquascape yang dipraktikkan di Indonesia. Namun, di dalam bab ini hanya dipaparkan mengenai empat kelompok jenis desain aquascape, yakni gaya jepang (asia atau tropis), gaya eropa, gaya biotop, dan gaya exotic international aquarium.

A. Aquascape Gaya Jepang (Asia atau Tropis)

Gaya jepang dipopulerkan oleh Takashi Amano pada tahun 1988 melalui buku pertamanya yang berjudul Nature Aquarium. Gaya jepang ini kental dengan konsep komposisi batu iwagumi dan kayu yang dihadirkan di tengah tanaman kecil. Sementara itu, tanaman besar seperti Echinodorus, Crinum, atau Aponogeton jarang digunakan. Kalaupun ada, tanaman besar hanya digunakan sebagai background atau khusus diterapkan pada akuarium berukuran sangat besar (volume air melebihi 1.000 liter).
Ciri khas gaya Jepang terletak pada penataannya yang sangat memperhatikan tata letak dan sangat rapi.
desain aquascape gaya Jepang

B. Aquascape Gaya Eropa (Dutch Style)

desain aquascape gaya eropa
Desain Aquascape Gaya Eropa
Desain gaya eropa sangat populer, terutama di Jerman dan Belanda, karena hobiis di sana senang memelihara tanaman air di dalam akuarium. Pada awal perkembangan gaya ini, hobiis belum memakai peralatan CO² sehingga tanaman yang digunakan harus mampu hidup dalam kondisi yang tidak optimal, seperti tanaman Echinodorus dan Fern. Gaya jerman ini dipopulerkan oleh Oliver Knott.

Ciri khas gaya eropa terletak pada penggunaan tanaman yang memiliki daya tahan tinggi dan penataannya yang dibuat mirip dengan hutan belantara.

C. Aquascape Biotop

desain aquascape gaya biotop
Desain biotop dipopulerkan oleh penemu ikan terbanyak di dunia, yakni Heiko Bleher-Scientist of the Year 2009. Beliau berkelililing dunia setiap tahun untuk mengamati kondisi perairan, baik tanah, flora, maupun biota di sekitar sungai atau danau lokasi ikan yang akan digunakan sebagai penghias aquascape. Dari hasil pengamatannya tersebut, beliau membuat miniatur perairan di dalam akuarium. Akuarium biotop ini tampak sangat alami dan banyak jenisnya, seperti biotop amazonia, biotop lake tanganyika, biotop india, biotop papua, dan biotop kalimantan.

Aquascape gaya biotop hanya berisi ikan dan tanaman yang berasal dari habitat ikan tersebut ditemukan serta menggunakan pasir, batu dan kayu yang mendekati habitat aslinya.

D. Aquascape International Exotic Aquarium

Desain ini memberi kebebasan kepada hobiis untuk berkreasi menyatukan ikan dan tanaman yang eksotik dari berbagai belahan dunia. Dalam membuat desain ini, diperhatikan jenis tanaman yang akan digunakan agar bisa tumbuh menggunakan substrat tanah dan mutu air yang sama. Begitu pula dengan jenis ikan. Pilih jenis ikan yang bisa hidup dalam parameter air yang sama.

Ciri khas gaya international exotic aquarium terletak pada banyaknya jenis tanaman dan ikan dari berbagai negara yang dipadukan di dalam satu akuarium.
desain aquascape international exotic aquarium

Membuka Usaha Pembuatan Komposter dan Pupuk Cair

membuka usaha pembuatan komposter dan pupuk cair

A. Usaha Pembuatan Komposter

a. Asumsi Usaha Pembuatan Komposter

  • Biaya investasi meliputi pembelian peralatan yang digunakan untuk membuat komposter, seperti gunting, bor, mata bor, dan meteran.
  • Seluruh input yang digunakan untuk membuat komposter dianggap sebagai biaya produksi. Estimasi penyusutan peralatan diasumsikan Rp10.000/hari.
  • Biaya produksi dihitung selama satu hari. Dalam satu hari diestimasikan membuat komposter sebanyak 2 buah.
  • Asumsi harga jual komposter ukuran 20 liter Rp150.000 per buah. Namun, penjual umumnya menawarkan produk komposter dalam satu paket yang terdiri dari komposter 20 liter, bioktivator 1 liter, dan sprayer ukuran 2 liter dengan harga Rp200.000.

b. Biaya Investasi Usaha Pembuatan Komposter

Komponen
Satuan
Biaya Satuan (Rp)
Jumlah biaya (Rp)
Gunting 1 buah
5.000
5.000
Bor 1 buah
250.000
250.000
Meteran 1 buah
25.000
25.000
Mata bor 1 buah
5.000
5.000
Total Biaya Investasi
285.000

c. Biaya Produksi Usaha Pembuatan Komposter

Komponen
Satuan
Biaya Satuan (Rp)
Jumlah Biaya (Rp)
Tong plastik bekas ukuran 20 liter
2 buah
30.000
60.000
Pipa paralon ukuran 1 inchi 1 batang
25.000
25.000
Kasa plastik 1 meter
10.000
10.000
Keran plastik 2 buah
5.000
10.000
Lem paralon 1 buah
5.000
5.000
Sambungan T ukuran 1 inchi 4 buah
5.000
20.000
Penyusutan peralatan - -
10.000
Total Biaya Produksi untuk Dua Buah Komposter
140.000

d. Pendapatan dan Keuntungan Usaha Pembuatan Komposter

Pendapatan 1 hari  = Jumlah produksi x harga jual komposter
                                = 2 buah x Rp150.000/buah = Rp300.000
Keuntungan 1 hari = Pendapatan - Biaya Produksi
                                = Rp300.000 - Rp140.000 = Rp160.000
Jika diasumsikan hari kerja dalam satu bulan sebanyak 24 hari, keuntungan yang diperoleh selama satu bulan mencapai Rp3.840.000

e. Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Komposter

1. Return of Investment (ROI)
ROI   =  Total Pendapatan    x 100%
              Total Biaya Investasi
ROI   =  Rp300.000  x 100%
               Rp285.000
ROI   =  105,26%
Artinya, usaha ini menghasilkan pendapatan 105,26% dari total biaya investasi yang dikeluarkan.

B. Usaha Pembuatan Pupuk Cair

a. Asumsi Usaha Pembuatan Pupuk Cair

  • Biaya investasi meliputi pembelian peralatan yang digunakan untuk membuat kompos cair, yaitu satu paket komposter, gunting atau pisau, wadah, dan alat pengaduk. Penyusutan seluruh peralatan diestimasikan Rp20.000/bulan.
  • Komposter dibeli dalam satu paket yang terdiri dari komposter 20 liter, bioktivator 1 liter, dan sprayer ukuran 2 liter dengan harga Rp200.000.
  • Bioaktivator yang digunakan untuk membuat pupuk cair setiap bulan sebanyak 10—20 ml. Biaya penggunaannya per bulan sudah dimasukkan ke dalam perhitungan penyusutan peralatan.
  • Bahan baku pupuk cair diasumsikan membutuhkan 5 kg sampah yang diperoleh secara gratis dari limbah rumah tangga atau limbah pasar. Namun, ongkos memilah sampah organik dan ongkos pemotongan atau perajangan dimasukkan ke dalam biaya produksi.
  • Biaya produksi, pendapatan, dan keuntungan dihitung dalam satu bulan.
  • Dalam satu bulan diasumsikan membuat pupuk cair sebanyak dua liter. Namun kenyataan di lapangan, produksi lindi pada bulan berikutnya umumnya meningkat.
  • Harga jual pupuk cair Rp20.000 per liter.

b. Biaya Investasi Usaha Pembuatan Pupuk Cair

Komponen
Satuan
Biaya Satuan (Rp)
Jumlah biaya (Rp)
Komposter,bioaktivator, dan sprayer 1 paket
200.000
200.000
Gunting atau Pisau 1 buah
5.000
5.000
Wadah 1 buah
10.000
10.000
Alat pengaduk 1 buah
10.000
10.000
Total Biaya Investasi
225.000

c. Biaya Produksi Usaha Pembuatan Pupuk Cair

Komponen
Satuan
Biaya Satuan (Rp)
Jumlah Biaya (Rp)
Ongkos pemisahan 5 kg sampah organik
1 paket
3.000
3.000
Ongkos perajangan 5 kg sampah
1 paket
1.000
1.000
Air
1 liter
2.000
2.000
Penyusutan peralatan
-
-
20.000
Jumlah
26.000

d. Pendapatan dan Keuntungan Usaha Pembuatan Pupuk Cair

Pendapatan   = Jumlah produksi x harga jual pupuk cair
                      = 2 liter x Rp20.000/liter = Rp40.000
Keuntungan  = Pendapatan - Biaya Produksi
                      = Rp40.000 - Rp26.000 = Rp14.000
Perhitungan ini berlaku untuk pengolahan sampah di rumah sendiri. Jika dilakukan program secara bersama dalam satu RT atau RW, pupuk cair yang dihasilkan bisa lebih banyak. Otomatis, jika kapasitas produksi banyak, keuntungan pun semakin bertambah.

e. Analisis Kelayakan Usaha Pembuatan Pupuk Cair

Return of Investment (ROI)
ROI  =  Total Pendapatan   x  100%
              Total Biaya Investasi
ROI  =   Rp40.000  x 100%
               Rp225.000
ROI  =   17,78%
Artinya, usaha ini menghasilkan pendapatan 17,78% dari total biaya investasi yang dikeluarkan.

Keunggulan dan Manfaat Pupuk Organik Cair

keunggulan dan manfaat pupuk organik cair

Kelebihan penggunaan pupuk organik di antaranya menyehatkan lingkungan, memperbaiki struktur tanah, menekan biaya produksi, dan meningkatkan produktivitas tanaman. Berikut ini kami jelaskan secaran lengkap manfaat dan keunggulan pupuk organik.

A. Menyehatkan Lingkungan

Sebagai materi akhir atau sisa suatu proses, sampah biasa- nya diatasi dengan mengangkutnya dari tempat sampah di permukiman dan membuangnya ke tempat pembuangan sampah akhir atau membakarnya. Padahal, jika dilihat dari jumlah penduduk yang terus meningkat, perubahan tingkat pola konsumsi, pola penyediaan kebutuhan hidup, serta iklim dan musim, cara seperti itu kurang mampu mengatasi masalah sampah. Pasalnya, sampah yang dihasilkan setiap hari terus meningkat dan berisiko menimbulkan banyak masalah.
Satu-satunya cara menangani sampah yang efektif dan efisien adalah dengan mendaur ulang. Sampah non- organik bisa didaur ulang menjadi biji plastik. Sementara itu, sampah organik bisa diolah lagi menjadi kompos atau pupuk organik. Daur ulang sampah organik menjadi pupuk tidak hanya dapat menyuburkan tanaman, tetapi juga turut menyehatkan lingkungan. Selain itu, penggunaan pupuk organik juga tidak meninggalkan residu pada tanaman sehingga aman untuk dikonsumsi.
manfaat pupuk organik bagi lingkungan

B. Revitalisasi Produktivitas Tanah

Pada dasarnya, penggunaan pupuk anorganik secara terus-menerus hingga pada tahap tertentu ternyata dapat berakibat buruk bagi kondisi hara tanah. Pupuk anorganik akan terakumulasi di dalam tanah dan menyebabkan kekahatan (kekurangan) hara. Tanah yang sering diberi pupuk anorganik lama-kelamaan dapat menjadi keras sehingga menjadi sulit untuk diolah dan mengganggu pertumbuhan tanaman.
Karena itu, pemanfaatan pupuk organik untuk tanah sangat membantu memperbaiki struktur tanah, meningkatkan permeabilitas tanah, dan mengurangi ketergantungan lahan pada pupuk anorganik. Selain itu, pupuk organik juga berperan sebagai sumber makanan bagi mikroorganisme tanah. Efek positifnya, dapat meningkatkan jumlah dan aktivitas mikroorganisme tanah sehingga tanah menjadi gembur dan mudah menyerap air.

Pupuk Organik

Pupuk organik membantu proses pertumbuhan dengan prinsip kerja holistik yaitu membantu kebutuhan fisik, kimia, dan biologi tanah.
Fisik
  1. Menggemburkan tanah
  2. Memperbaiki aerasi dan drainase
  3. Meningkatkan pengikatan antar-partikel
  4. Meningkatkan kapasitas mengikat
  5. Mencegah erosi dan longsor
  6. Merevitalisasi daya olah tanah
Kimia
  1. Meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK)
  2. Meningkatkan ketersediaan unsur hara
  3. Meningkatkan proses pelapukan bahan mineral
Biologi Menjadi sumber makanan bagi mikroorganisme tanah seperti fungi, bakteri, serta mikroorganisme menguntungkan lainnya, sehingga perkem- bangannya lebih cepat.

C. Menekan Biaya

biaya produksi pupuk organik
Tidak dapat dipungkiri, para petani umumnya lebih sering menggunakan pupuk anorganik dibandingkan dengan pupuk organik. Menurut mereka, penggunaan pupuk anorganik lebih praktis dari pupuk organik. Selain itu, hasilnya juga lebih cepat dilihat.
Pada akhirnya, petani menjadi ketergantungan dengan pupuk anorganik. Padahal harga dan ketersediaannya di pasaran cenderung berfluktuatif. Pada saat ketersediaan pupuk anorganik sulit ditemukan di pasar, harganya pun menjadi mahal. Namun, para petani terpaksa tetap membelinya karena sudah terbiasa dengan pupuk tersebut. Kondisi seperti ini akan sangat memberatkan beban petani.
Karena itu, diperlukan sosialisasi yang berkesinambungan untuk memperkenalkan petani tentang keunggulan dan keuntungan pupuk organik dibandingkan dengan pupuk anorganik. Selain itu, harga pupuk organik di pasaran biasanya lebih murah dibandingkan dengan harga pupuk anorganik. Karena itu, penggunaan pupuk organik dapat menekan biaya operasional dan juga meningkatkan hasil panennya.

D. Meningkatkan Kualitas Produk

manfaat pupuk organik untuk tanaman
Pada dasarnya, tanaman yang diberikan pupuk organik bisa lebih berkualitas. Tanaman sayuran yang dipupuk dengan pupuk organik akan lebih segar dan enak, serta daya simpannya lebih lama. Misalnya, wortel organik bisa disimpan selama 3—4 minggu, sedangkan wortel non- organik hanya tahan disimpan 1—2 minggu. Kubis organik bisa tahan disimpan sampai satu minggu, sedangkan kubis non-organik hanya bertahan kurang dari seminggu. Selain tahan lebih lama, kubis organik juga memiliki bobot yang
lebih berat dibandingkan dengan kubis non-organik, yakni sekitar 2 kg/buah. Sementara itu, selada organik bisa tahan disimpan selama tujuh hari, sedangkan selada anorganik hanya tahan disimpan dua hari.
Tanaman buah pun kualitasnya menjadi lebih baik dengan pupuk organik. Tanaman salak yang dipupuk menggunakan pupuk organik dapat menghasilkan buah yang rasanya lebih manis. Selain itu, daya fruitset atau persentase bunga yang menjadi buah jauh lebih banyak. Begitu pula makanan yang diolah dari bahan organik pun daya simpannya lebih tahan lama. Nasi yang diolah dari beras organik bisa tahan selama 24 jam tanpa dimasukkan ke dalam alat pemanas elektrik (rice cooker), sedangkan nasi dari beras anorganik hanya tahan disimpan selama 12 jam. Secara umum keunggulan pupuk organik dibandingkan dengan pupuk anorganik dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel berbagai keunggulan pupuk organik dan anorganik
Jenis Pupuk
Keunggulannya
Pupuk Organik
  1. Mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap, tetapi jumlahnya sedikit.
  2. Dapat memperbaiki struktur tanah, sehingga tanah menjadi gembur.
  3. Memiliki daya simpan air (water holding capasity) yang tinggi.
  4. Beberapa tanaman yang dipupuk dengan pupuk organik lebih tahan terhadap serangan penyakit.
  5. Meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah yang menguntungkan.
  6. Memiliki residual effect yang positif, sehingga tanaman yang ditanam pada musim berikutnya tetap bagus pertumbuhan dan produktivitasnya.
Pupuk Anorganik
  1. Hanya mengandung satu atau beberapa unsur hara, tetapi dalam jumlah banyak.
  2. Tidak dapat memperbaiki struktur tanah, justru penggunaannyadalamjangkawaktu lama menyebabkan fisik tanah menjadi keras.
  3. Dapat membuat tanaman rentan terhadap penyakit.
  4. Pupuk anorganik mudah menguap dan tercuci. Karena itu, pengaplikasian yang tidak tepat akan sia-sia karena unsur hara yang ada hilang akibat menguap atau tercuci air.